Makalah Global Warming
KATA PENGANTAR
Puji  syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas berkat-Nya lah makalah ini  dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Topik tentang Energi Alternatif Dapat Mengurangi Global warming atau Pemanasan Global ini  dipilih agar masyarakat sadar akan besarnya pengaruh dan dampak global  warming dalam kehidupan kita. Makalah ini berisi berbagai penelitian  tentang energi alternatif.
Data-data  yang dimuat dalam makalah ini berasal dari berbagai situs internet dan  referensi dari berbagi buku. Penyusun berusaha mengumpulkan sebanyak  mungkin data-data terbaik untuk diberikan kepada anda. Dan jika ada  kekurangan atau kesalahan didalam isi makalah ini, penyusun mohon maaf.
Melalui  makalah ini, diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya energi  alternatif bagi kehidupan kita di masa yang akan datang, mengingat akan  keberadan sumber energi fosil yang makin menipis.
Makassar 27 Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Pengumpulan Data
D. Kegunaan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif
B. Biogas Energi Alternatif Pengganti BBM
C. Anaerobik Digestion
D. Sejarah Biogas
E. Komposisi Biogas
F. Reaktor Biogas
a) Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
b) Reaktor floating drum
c) Reaktor balon
G. Konservasi Energi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Beberapa  tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia.  Peningkatan permintaan energi yang disebebkan oleh pertumbuhan populasi  penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan  emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara  untuk segera memptoduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Selain  itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel  juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia  terutama indonesia.
Lonjakan  harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan  bangsa Indonesia. Konsumsi BBM yang mencapai 1,3 juta/barel tidak  seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga  terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM  (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel.  Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru,  diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang.
Untuk  mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah  menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006  tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi  alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut  menekan pada sumber daya yang dapat diperbaharui sebagai alternatif  pengganti bahan bakar minyak.
Salah  satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari  berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia,  kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik  digestion. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi  alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar  fosil.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan  makalah ini dibuat adalah untuk memberitahu masyarakat luas akan  banyaknya manfaat energi alternatif terhadap kehidupan kita juga  terhadap pemanasan global /global warming.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari internet dan dari buku-buku.
D. Kegunaan Penulisan
Kegunaan makalah ini bagi masyarakat ialah untuk memberitahukan pada masyarakat tentang energi alternatif biogas.
BAB II
PEMBAHASAN
Energi Alternatif Dapat Mengurangi Global Warming
 A. Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif
Untuk  mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah  menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006  tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi  alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut  menekan pada sumber daya yang dapat diperbaharui sebagai alternatif  pengganti bahan bakar minyak.
Salah  satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari  berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia,  kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik  digestion. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi  alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar  fosil.
B. Biogas Energi Alternatif Pengganti BBM
Warga  Dusu Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kecamatan/Kota Batu, tidak lagi  merasakan kelangkaan dan mahalnya harga minyak. Itu karena warga sudah  menggunakan biogas sebagai energi alternatit, untuk bahan bakar.  Dampaknya, wargapun bisa berhemat, dan tak perlu antre. Teknologi biogas  ini, diawali tahun 2004 lalu. Mulanya, warga mencari cara untuk  membuang kotoran ternak sapi miliknya. Maklum, sebelum diolah menjadi  biogas, kotoran ternak sapi itu dibuang sekenanya. Paling sering di  sungai.
Aktifitas  warga yang membuang kotoran sapi di sungai setiap hari, menuai banyak  protes warga yang ada di bawah aliran sungai tersebut. Warga yang protes  menuduh pemilik ternak telah mencemari lingkungan dan kejernihan air.  “Kami berfikir saat itu untuk mencari alternatif pembuangan kotoran  sapi. Kebetulan setelah melakukan konsultasi ke sana dan ke mari,  akhirnya mendapat jalan keluar,” terang Sudarji, salah satu warga yang  mempelopori adanya biogas ini.
Saifudin  Zuhri, adalah salah satu warga yang berjasa membuat bahan bakar dengan  biogas ini. Pasalnya Gus Udin, begitu dia kerap dipanggil, tidak  malu-malu untuk menglukan bantuan, pengolahan biogas tersebut ke PT  Petrokimia Gresik. Saat itu PT Petrokimia Gresik, membantu membuatkan  tabung pengolahan. Dua tabung pun akhirnya dibuat oleh PT Petrokimia  Gresik, yang masing-masing berfungsi sebagai tabung pengisian dan tabung  pembuangan. “Tabung yang diameternya kecil itu untuk pengolahan, yaitu  diisi kotoran sapi. Sedangkan tabung yang berdiameter 3,4 meter ini  untuk pembuangan. Di dalam tabung ini juga ada selang, yang berhubungan,  sehingga proses pengolahan ini berjalan sempurna,” kata Sudarji.
Sedikitnya  200 kg kotoran sapi yang digunakan warga yang diisikan ketabung. Dan  dari 200 kg itu bisa digunakan memasak hingga tujuh keluarga,  masing-masing mendapat jatah memasak dua jam. Warga juga tidak panik,  saat gas tiba-tiba mati, sekalipun saat itu sedang memasak. Mereka hanya  perlu menunggu, paling lama satu jam untuk gas bisa terisi penuh  kembali. “Waktu pertama memang dua jam memasak, bisa dilakukan  bersama-sama. Tapi jika gasnya habis, warga harus sabar menunggu, karena  secara alami proses pengolahan berjalan,” terang Sri Utami, salah satu  warga yang memasak dengan biogas.
Untuk  melihat sisa gas apakah habis, ataupun masih banyak, warga memakai alat  ukur dan selang berisi air. Jika gas penuh, maka air akan meluap hingga  angka 100 centi. Namun jika gasnya sedikit airnya tidakakan naik.  Sementara itu, dari dulunya hanya tujuh KK, sekarang hanya memasak  dengan energi biogas sudah mencapai 40 KK.”Kami berharap semua warga  memakai energi ini, karena jauh lebih berhemat,”ungkap Sri Utami.
C. Anaerobik Digestion
Biogas  merupakan sebuh proses prudksi gas bio dari material organik dengan  bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan  oksigen disebut anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar  (lebih 50 %) berupa metana. Material organik yang terkumpul pada  digester (reaktor) akan di uraikan menjadidua tahap dengan bantuan dua  jenis bakteri. Tahap pertama material organik akan didegradasi menjadi  asam asam lemah dengan bantuan bakteripembentuk asam. Bakteri akan  menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis  yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjangseperti  lemak , protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan  asifdifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.
Setelah  material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua dari  proses anaerobik digestionadalah pembentukan gas metanadengan bantuan  bakteri pembentuk metana seperti methanocosus,methanosarcina, methano  bacterium.
Perkembangan  proses anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi. Proses  ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah/ limbah yang keberadaannya  melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang bernila. Aplikasi  anaerobik digestion telah berhasil pada pengolahan limbah industri,  limbah pertanian limbah peternakan dan municipal solid waste (MSW).
D. Sejarah Biogas
Sejarah  penemuan proses anaerobik digestion untuk menghasilkan biogas tersebar  di benua eropa. Penemuan ilmuan Volta terhadap gas yang dikeluarkan di  rawa-rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa dekade kemudian , Avogadro  mengidentifikasikan tentang gas metana. Setelah tahun 1875 dipastikan  bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobik digestion. Tahun  1884 pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan kotoran  hewan. Era penelitian pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas  hingga saat ini.
E. Komposisi Biogas
Biogas  sebagian besar mengandung gs metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2),  dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil diantaranya hydrogen sulfida  (H2S) dan ammonia (NH3) serta hidrogen dan (H2), nitrogen yang  kandungannya sangat kecil.
Energi  yang terkandung dalam biogas tergantung dalam konsentrasi metana (CH4).  Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi  (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil nilai kalor.  Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa  parameter yaitu: Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan  karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang  menyebabkan kirosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan  menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan  maksimal 5 ppm. Bila gas di bakar maka hidrogen sulphur akan lebih  berbahaya akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu  sulphur dioksida / sulphul trioksida (SO2 / SO3). Senyawa ini lebih  beracun. Pada saatsama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa  yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan  karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas,  sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air  dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat  menimbukan korosif.
F. Reaktor Biogas
Ada  beberapa reactor biogas yang dikembangkan diantaranya adalah reactor  jenis kubah tetap (Fixed-dome), reactor terapung (Floating drum),  reaktor jenis balon, jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis  ferrocement. Dari keenam jenis digester biogas yang sering digunakan  adalah jenis kubah tetap (Fixed-dome) dan jenis drum mengambang  (Floating drum). Beberapa tahun terakhir ini dikembangkan jenis reactor  balon yang banyak digunakan sebagai reactor sederhana dalam skala kecil.
a) Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor  ini disebut juga reactor china. Dinamakan demikian karena reaktor ini  dibuat pertama kali di china sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak  saatitu reaktor ini berkembang dengan berbagai model. Pada reaktor ini  memiliki duabagian yaitu digester sebagai tempat pencerna material  biogas dan sebagai rumah dari bakter, baik bakteri pembentuk asam  ataupun bakteri pembentu gas metana. Bagian ini dapat dibuat dengan  kedalaman tertentu menggunakan batu, batu bata atau beton. Strukturnya  harus kuat karena menahan gas agar tidak terjadi kebocoran. Bagian yang  kedua adalah kubah tetap (Fixed-dome). Dinamakan kubah tetapkarena  bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang  tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada  digester akan mengalir dan di simpan di bagian kubah.
Keuntungan  dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada  menggunakan reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak  menggunakan besi yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan  perawatannya lebih mudah. Sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah  seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi  tetapnya.
b) Reaktor floating drum
Reaktor  jenis terapung pertama kali dikembangkan di india pada tahun 1937  sehingga dinamakan dengan reaktor india. Memiliki bagian digester yang  sama dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung  gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat  bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi  dalam digestsr. Pergerakan mengapung pada cairan dan tergantung dari  jumlah gas yang dihasilkan.
Keuntungan  dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas yang  tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang  terapung sehingga tekanan gas konstan. Sedangkan kerugiannya adalah  biaya material konstruksi dari drum lebih mahal. Faktor korosi pada drum  juga menjadi masalah bagian juga mengumpul gas pada reaktor ini  memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah  tetap. 
c) Reaktor balon
Reaktor  balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah  tangga yang banyak menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien  dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. Reaktor ini terdiri dari  satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpanan gas  masing-masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik  terletak di bagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar  dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.
7. Konservasi Energi
Konversi limbah melalui proses anaerobik digestion dengan menghasilkan biogas memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
a)  Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki  manfaat termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan  karbondioksida yang diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforestation)  dan perusakan tanah.
b)  Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar  fosil sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan emisi  lainnya.
c)  Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di  atmosfer akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai  bahan bakar maka akan mengurangi gas metana di udara.
d)  Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang  tidak bermanfaat, bahkan bisa mengakibatkan racun yang sangat berbahaya.  Aplikasi anaerobikdigestion akan meminimalkan efek tersebut dan  meningkatkan nilai manfaat dari limbah.
e)  Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion  dengan menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Material ini  diperoleh dari sisa proses anaerobik digestion yang berupa padat dan  cair. Masing- masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan  pupuk padat.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga  bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang makin  menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang  dihadapi oleh masyarakat global. Upaya pencarian bahan bakar yang lebih  ramah terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari  permasalahan tersebut. Untuk itu indonesia yang memiliki potensi luas  wilayah yang begitu besar, diharapkn untuk segera mengaplikasibahan  bakar nabati. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses anaerobik  digestion dan memiliki prosepek sebagai energi pengganti bahan bakar  fosil yang keberadaannya makin menipis.
Oleh  sebab itu energi alternatf seperti biogas ini sangat dianjurkan.  Karena, selain dapat menghasilkan energi yang ramah lingkungan, juga  dapat mengurang dampak pencemaran lingkungan akibat dari pembuangan  kotoran hewan dan manusia yang sekenanya. Dengan adanya pemanfaatan  energi alternatf seperti biogas ini kita telah membantu negara dalam hal  penanganan masalah energi yang keberadaannya makin menipis. Selain itu  kita juga telah menyelamatkan lingkungan dari dampak pemanasan global/  global warming. Jadi energi alternatif seperti biogas ini dapat  mengurangi global warming/ pemanasan global.
B. Saran
Selagi  kita mampu kita dapat menghasilkan apapun yang berguna untuk membangun  negri kita ini. Termasuk dengan menghasilkan energi alternatif yang  tentunya akan membantu negara dalam hal penghematan energi. Dengan  manggunakan energi alternatif berarti kita telah menyelamatkan bumi bari  bahaya pemanasan global. Karena energi alternatif seperti biogas ini  sangat ramah lingkungan. Oleh sebab itu marilah kita bersama-sama  menjaga bumi kita dari bahaya global warming salah satunya denan beralih  menggunakan energi alternatif seperti biogas dan energialternatif  lainnya yang ramah lingkungan yang tentunya dapat mengurangi pemanasan  global.
DAFTAR PUSTAKA
Daugherty E.C, 2001 Biomass Energy Systems Efficiency:Analyzed through a life Cycle Assessment, Lund Univesitu.
Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, 2004, Potensi energi terbaharukan di Indonesia, Jakarta.
Intruksi  Presiden, Intruksi Presiden No 1 tahun 2006 tertanggal 25 januari 2006  tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuels),  sebagai energi alternative, Jakarta.
Prihandana, R. dkk, 2007, Meraup Untung dari Jarak pagar, Jakarta,P.T Agromedia Pustaka.
Presiden  Republik Indonesia, 2006, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5  Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional, Jakarta.
Ravika, Ira. 2008, Malang Post
Singh, R.K and Misra, 2005, Biofels from Biomas, Department of Chemical Engineering National Institue of Technology, Rourkela.
Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007, BBN, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak Bumi.
 

 
0 komentar:
Posting Komentar